Pelayanan Asuhan Berkebutuhan Khusus Pada Ibu Hamil


A.     Karakteristik Kelompok Ibu Hamil

1.       Perubahan Fisiologis (Perubahan Normal pada Tubuh)
-          Penambahan berat badan.
-          Pembesaran pada payudara.
-          Bisa terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, terutama pada usia kehamilan trimester III (6-9 bulan).
-          Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat-tempat tertentu (pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan diatas tulang kemaluan sampai pusar).
-          Dapat terjadi penurunan pH saliva.
2.      Perubahan Psikis (Perubahan yang Berhubungan dengan Kejiwaan)
-          Sering terjadi pada usia kehamilan muda (trimester I atau 0-3 bulan).
-          Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah terutama pada  waktu pagi hari).
-          Rasa lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan.
-          Perubahan tingkah laku diluar kebiasaan sehari-hari seperti “ngidam” dan sebagainya.
3.      Perubahan Kondisi Rongga Mulut pada Masa Kehamilan
a.       Trimester I (0-3 bulan)
-          Biasanya ibu hamil merasa lesu, mual, dan kadang-kadang  sampai muntah. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan   suasana asam dalam mulut.
-          Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan rongga mulut, sehingga akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi.
b.       Trimester II (4-6 bulan)
Ibu hamil terkadang masih merasakan hal yang sama seperti pada trimester I kehamilan. Pada masa ini merupakan saat terjadinya perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) yang dapat menimbulkan kelainan rongga mulut, antara lain :
-          Peradangan pada gusi, warna kemerah-merahan dan mudah berdarah terutama pada waktu menyikat gigi. Bila timbul pembekakan maka dapat disertai dengan rasa sakit.
-          Timbul benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis Gravidarum, terutama pada sisi yang berhadapan dengan pipi.
c.       Trimester III (7-9bulan)
-          Pada trimester III merupakan puncak peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang memicu perubahan vaskuler sehingga menyebabkan gingiva menjadi sensitif khususnya terhadap toksin maupun iritan lainnya.
-          Benjolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) mencapai puncaknya pada bulan ke 7/8. Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, namun kesehatan gigi dan mulut tetap harus dipelihara.

B.     Pengkajian Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil
1.       Ibu hamil sering merasa gigi nya terasa sakit dan ngilu. Rasa sakit dan ngilu tersebut disebabkan karena peningkatan kerja toksin yang berfungsi membunuh kuman penyebab kerusakan gigi. Peningkatan kerja toksin tersebut terjadi karena Ibu hamil yang sering merasa mual , malas menyikat gigi 2x sehari. Hal ini akibat adanya prespeksi apabila menyikat gigi akan memicu rasa mual
2.       gusi ibu hamil sering terlihat bengkak, meradang dan lebih sensitif . Hal tersebut disebabkan karena adanya plak sisa-sisa makanan yang menempel pada gusi yang menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis). Namun perbedaannya, peradangan gusi Ibu hamil lebih parah dibandingkan yang tidak hamil meskipun jumlah plak yang menempel pada gusi sama. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan terjadi peningkatan hormon esterogen dan progesteron yang memicu pelepasan histamine dan enzim proteolitik. Sehingga terjadi peningkatan respon peradangan gusi yang berbeda dari peradangan gusi pada kondisi tidak hamil. Peradangan pada gusi menyebabkan pembengkakan gusi, gigi goyang dan gusi terlepas dari gigi
3.       sariawan (apthae), disebabkan karena adanya perubahan hormon selama kehamilan, tergigit atau akibat penurunan daya tahan tubuh
4.       bau mulut (halistosis), disebabkan akibat keruskan gigi dan peradangan gusi selama kehamilan.
C.        Perencanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil
a.    Penentuan prioritas masalah
b.    Rencana Tindakan Klinis :
-          Masalah
-          Waktu (kunjungan dan usia kehamilan)
-          Tindakan klinis
-          Instruksi perawatan dirumah
-          Tujuan
-          Cara evaluasi
c.     Rencana Konseling :
-          Waktu (kunjungan dan usia kehamilan)
-          Penyuluhan/Konseling
-          Tujuan
-          Cara Evaluasi
D.      Pelaksanaan Preventif Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil
a.      Menggosok gigi dengan baik dan benar secara teratur  menggunakan sikat berbulu lembut dan pasta gigi mengandung fluor
b.       Hindari kebiasaan menusuk lubang pada gigi dengan alat yang tidak bersih
c.       Bila terdapat lubang segera konsultasikan kepada dokter gigi agar segera dilakukan tindakan penambalan gigi
d.      Bila terdapat karang gigi hendaknya konsultasikan ke dokter gigi untuk dibersihkan secara teratur minimal enam bulan sekali
e.      Hindari makanan terlalu panas / terlalu dingin dan makanan dengan rasa yang terlalu asam / terlalu manis, melekat serta bertekstur keras yang dapat menyebabkan kerusakan gigi
f.        bila menggunakan gigi palsu, lakukan perawatan gigi palsu secara berkala dengan melepas gigi palsu saat menggosok gigi, lalu bersihkan dengan cara menyikatnya dan merendamnya dengan cairan obat kumur agar tidak tumbuh bakteri dan jamur
g.      menghindari kebiasaan merokok (terutama saat kehamilan), karena kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan lapisan gigi mudah terkelupas.
h.      Konsumsi buah-buahan berserat yang banyak mengandung vitamin C.

E.      Perencanaan Promotif Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil
1.       Mengadakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada  kelompok ibu hamil
2.        Mendemonstrasikan dan menginstruksikan oral propilaksis
3.        Mengadakan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut  untuk kelompok ibu hamil
4.        Memberikan konseling tentang kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil
5.       Bila menggunakan gigi palsu, lakukan perawatan gigi palsu secara berkala dengan melepas gigi palsu saat menggosok gigi, lalu bersihkan dengan cara menyikatnya dan merendamnya dengan cairan obat kumur agar tidak tumbuh bakteri dan jamur serta melepas gigi palsu saat tidur
6.        Stop kebiasaan merokok (terutama saat kehamilan), karena kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan lapisan gigi mudah terkelupas
7.       Konsumsi sayur dan buah berserat yang banyak mengandung yang mengandung kalsium, protein, fosfor dan vitamin A, C dan D
8.       Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada  saat merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulutdilakukan sebelum masa kehamilan


Pertanyaan :
1.       Mayril Yusrin
Apakah gigi impaksi pada ibu hamil boleh di cabut? Kalau boleh kapan waktunya ?
Boleh tapi di trimester kedua itu adalah waktu yang paling aman untuk dilakukan pencabutan dan dengan di dampingi oleh dokter kandungan.
2.       Restarani D A A
Kalau ada ibu hamil bertanya saya kalau memasukkan sikat kedalam rongga mulut terasa mual dan malas menggosok gigi lalu apa yang harus saya lakukan ?
Tips dan Trik mengatasi mual pada ibu hamil
Mengatur pola makan atau mengontrol makanan, kumur air teh dan lemon, mengunyah permen karet non gula, memakai sikat gigi yang lembut. Dan tetap menginstruksikan menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi yang tidak berbau dan berasa.
3.       Afif fazri
Dari tiga trimester tersebut mana yang paling resiko terkena masalah kesehatan gigi dan mulut ?
Pada trimester 1 dan 3 karena pada trimester tersebut ibu hamil mengalami penyesuaian hormon atau perubahan hormon yang tinggi.
4.       Mahda Navalinda
Epulis gravidarum sering terjadi pada trimester keberapa dan bagaimana penangananya ?
5.       Elnanda paramita
Apakah ibu hamil boleh melakukan rontgen gigi ?
Boleh asalkan dengan dosis yang rendah, dan boleh melakukan rontgen gigi jika benar-benar membutuhkan.